-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Agus Chusaini Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, resmi membuka Aceh Economic Forum (AEF) September 2025

    Sep 26, 2025, 11:48 AM WIB Last Updated 2025-09-26T04:49:02Z
    Wartanad.id - Banda Aceh - Aceh Economic Forum (AEF) September 2025 resmi dibuka oleh Agus Chusaini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, dengan tujuan mendorong pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi berbasis hilirisasi produk lokal. Forum ini merupakan bagian dari rangkaian Meseraya Festival 2025 (2024–2028) yang berfokus pada penguatan potensi ekonomi Aceh.

    Acara dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh ,Ketua Pengurus dan Founder Koperasi KBG Bapur Raya, Ketua Moderator, pimpinan instansi/lembaga, akademisi, media, pelaku usaha, dan masyarakat. Acara dibuka secara hangat dengan pantun khas Aceh, sebagai simbol keramahan.

    Dalam sambutannya, Agus Chusaini menekankan peran UMKM sebagai tulang perekonomian Aceh, yang menyumbang lebih dari 60% PDB dan menyerap lebih dari 99% tenaga kerja lokal. Namun, pengembangan UMKM masih menghadapi kendala utama berupa kapasitas produksi, teknologi, pemasaran, dan akses pembiayaan.

    Tema forum kali ini adalah “Strategi Peningkatan Ekonomi Melalui Pengembangan Produk UMKM Kompetitif dan Terhubung ke Global Value Chain”. Tujuan AEF adalah meningkatkan pemahaman stakeholder, memberikan inspirasi bagi pelaku usaha, dan mendorong inovasi untuk pertumbuhan ekonomi Aceh.

    Berdasarkan data triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Aceh mencapai 4,82%, lebih tinggi dibanding triwulan I, namun masih di bawah rata-rata nasional dan regional Sumatra. Struktur ekonomi Aceh yang masih didominasi sektor primer dan jasa membuatnya rentan terhadap fluktuasi dan nilai tambah rendah.

    Strategi yang digalakkan:

    Hilirisasi UMKM untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mengurangi ketergantungan sektor primer.

    Penguatan ekosistem keuangan dan industri syariah, termasuk sertifikasi juru sembelih halal dan pengembangan kuliner halal.

    Inovasi produk, branding, digitalisasi pemasaran, dan koneksi dengan pasar ekspor.

    Forum ini juga menyoroti inflasi di Aceh yang mencapai 3,7% pada Agustus 2025, lebih tinggi dari inflasi nasional 2,7%. Inflasi ini sebagian besar disebabkan oleh volatile food. Untuk menekan inflasi, disarankan operasi pasar, distribusi pangan, kampanye belanja bijak, dan promosi produk olahan lokal.

    Narasumber dari pelaku industri Capri berbagi pengalaman hilirisasi dan networking produk, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pelaku usaha lokal. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, asosiasi, dan masyarakat, forum ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh yang inklusif dan berkelanjutan.

    Acara ditutup dengan pantun khas Aceh:

    “Ke Aceh jalan-jalan melihat indahnya pantai, tidak lupa mampir di warung kopi. Aceh Economic Forum tak sekedar diskusi, tapi berikan inspirasi dan solusi bagi pertumbuhan ekonomi.”
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini