Wartanad.id - Banda Aceh - Koordinator Transparansi Tender Indonesia TTI Nasruddin bahar dalam siaran pers nya mengatakan, menyesalkan sikap Pemerintahan Aceh yang membatalkan pembangunan 500 Unit rumah dhuafa atau lebih dikenal Rumah Layak Huni RLH, Padahal nama nama penerima sudah diverifikasi oleh Tim yang dibentuk oleh Gubernur Aceh. Jika alasan tidak cukup waktu itu adalah alasan klasik atau alasan yang dibuat buat. Informasi yang didapatkan dari sumber yang layak dipercaya pembatalan 500 unit Rumah Layak Huni tersebut digeser anggarannya untuk Pembayaran Bonus Atlit PON Aceh.(17/09/2025)
Nasruddin menambahkan,Padahal sangat banyak kegiatan yang bisa dipangkas yang dianggap belum mendesak seperti kegiatan di Dinas Pendidikan Aceh yang nilainya mencapai Ratusan Milyar. Menjadi pertanyaan besar ada apa paket paket pengadaan barang di Dinas Pendidikan Aceh seperti terburu buru diselesaikan bahkan berani menabrak aturan seperti Juknis untuk Dana DAK Phisik pada Dinas Pendidikan Aceh.
Jika Pemerintah Aceh ingin memenuhi janjinya untuk membayar bonus kepada atlit yang meraih medali kenapa harus sekarang, padahal jauh hari sebelum PON dilaksanakan Pemerintah Aceh sudah membuat cadangan alokasi Anggaran untuk Atlit peraih mendali disesuikan saja dengan target perolehan medali jika uang nya lebih kan bisa dikembalikan ke Kas Daerah.tutur Nasruddin bahar
Kami menilai Sekda Aceh selaku Ketua TAPA belum mampu berkoordinasi dengan SKPA sehingga muncullah keterlambatan pengesahan anggaran perubahan. Jika Anggaran untuk rehab rumah Dewan Rp 47 Milyar dibatalkan masih dapat dimaklumi karena Rumah Dinas DPRA masih layak ditempati, Bagaimana dengan rumah rumah masyarakat miskin yang atapnya bocor tidak layak huni padahal mereka sudah didata tahun ini akan dibangun rumah untuk mereka.ucap Nasruddin bahar
Sebelum Pengesahan Anggaran APBA-P diminta Mualem selaku Gubernur Aceh memerintahkan Sekda Aceh dan Dinas Perkim Aceh untuk mengembalikan Anggaran 500 Unit Rumah dan tidak jadi dibatalkan. Jika Mualem berpihak Rakyat Miskin pasti Mualem mendengar keluhan masyarakat kecil.tegas Nasruddin bahar