Sempat Dituding Tidak Transparan dalam Pengelolaan Dana BUMG, Perangkat Desa Mali Uke Buka Suara. ( Foto Ilt)
Kota Bakti ( Wartanad.id)– Polemik soal pengelolaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Mali Uke kembali mencuat setelah sejumlah warga menuding adanya ketidaktransparanan dalam penggunaan dana bergulir desa tersebut. Namun, perangkat desa Mali Uke yang terdiri dari Bendahara Agus , Sekretaris Desa (Sekdes), dan Ketua Tuha Peut membantah tudingan itu dan menyatakan pihaknya telah berupaya memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat.
“Agus mengatakan Kami tidak pernah menutup-nutupi soal BUMG. Justru kami sudah berulang kali mengumumkan dan mengajak masyarakat untuk hadir dalam rapat resmi gampong. Bahkan selebaran sudah kami sebarkan agar warga mengetahui kondisi keuangan BUMG,” tegas Bendahara Desa, yang turut didampingi Sekdes dan Ketua Tuha Peut.
Menurut perangkat Agus, persoalan yang terjadi bukan karena tidak transparan, melainkan karena masih banyak warga yang belum memenuhi kewajiban mengembalikan pinjaman dari dana BUMG. Hal itu berdampak langsung pada kelancaran perputaran dana dan keberlanjutan program BUMG.
“Masalahnya ada pada kurangnya kesadaran sebagian warga yang menerima pinjaman tapi belum mengembalikan. Padahal dana ini bukan milik pribadi, melainkan aset gampong untuk kepentingan bersama,” tambah Ketua Tuha Peut.
Dampak ke Dana Desa
Perangkat desa juga mengingatkan bahwa jika BUMG tidak aktif, maka serapan dana desa berpotensi berkurang hingga 20 persen. Hal ini jelas merugikan pembangunan di Mali Uke. Oleh sebab itu, mereka bersepakat untuk segera mengaktifkan kembali BUMG meski secara sementara, agar penyaluran dana desa tidak terkendala.
Ajakan Persatuan
Menjelang pemilihan keuchik yang akan digelar beberapa hari mendatang, Sekdes Mali Uke berharap masyarakat lebih bijak menyikapi isu ini dan tidak terprovokasi.
“Pemilihan keuchik adalah momentum untuk membangun, bukan untuk saling menyalahkan. Mari kita dukung bersama calon pemimpin yang ada, dan setelah terpilih nanti kita kawal bersama-sama agar transparansi dan pembangunan desa lebih baik lagi,” ujarnya.