-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Kapolda Aceh Pimpin Apel Kesiapan Tanggap Bencana di Polres Aceh Barat

    Nov 7, 2025, 8:44 PM WIB Last Updated 2025-11-07T13:44:49Z
    Wartanad.id - Aceh Barat – Dalam rangka memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menggelar Apel Kesiapan Tanggap Bencana di halaman Mapolres Aceh Barat, Rabu (5/11/2025).

    Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M. dan dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Barat Said Fadheil, S.H., Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., Dandim 0105/Aceh Barat Letkol Inf S. Kembaren, S.E., M.I.P., CFrA., Kajari Aceh Barat Syahrir Jasman, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri Meulaboh Faridh Zuhri, S.H., M.Hum., Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronald Nehdiansyah, S.P., M.IL., para pejabat utama Polres Aceh Barat, serta perwakilan unsur Forkopimda dan stakeholder lainnya.

    Apel kesiapan ini turut diikuti oleh pasukan gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, Senkom, RAPI, serta perwakilan perusahaan dan relawan masyarakat. Kegiatan ini digelar sebagai wujud sinergisitas lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta gelombang tinggi yang kerap terjadi di wilayah Aceh Barat pada musim penghujan.

    Dalam amanatnya, Kapolda Aceh menyampaikan bahwa kegiatan apel ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi bencana. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara TNI–Polri, pemerintah daerah, dan seluruh unsur masyarakat guna menjamin kecepatan dan ketepatan dalam penanganan bencana.

    “Apel ini bukan hanya bentuk kesiapan personel, tapi juga bagian dari pengecekan sarana dan prasarana, serta upaya memperkuat kolaborasi lintas instansi agar penanganan bencana di lapangan bisa dilakukan dengan cepat, sigap, dan tepat,” ujar Irjen Pol Marzuki Ali Basyah.

    Kapolda juga menyinggung bahwa secara nasional, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana alam yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) tahun 2025, lebih dari 124 juta jiwa di dunia terdampak bencana setiap tahunnya, dan Indonesia menempati peringkat ke-3 negara dengan potensi bencana alam tertinggi di dunia.

    Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 19 Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 kejadian bencana alam di Indonesia, yang meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, dan 4 erupsi gunung berapi. Rangkaian bencana tersebut telah menimbulkan 361 korban jiwa, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, dan lebih dari 5,2 juta jiwa mengungsi.

    “Angka ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama. Kita tidak bisa menunggu bencana terjadi baru bergerak, tapi harus siap sejak dini melalui deteksi, pemetaan, serta simulasi rutin di lapangan,” tegas Kapolda.

    Lebih lanjut, ia menyoroti prediksi BMKG yang menyebutkan bahwa sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan puncaknya akan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, disertai potensi fenomena La Nina yang dapat meningkatkan intensitas hujan di atas normal di wilayah selatan Indonesia termasuk Aceh.

    Kapolda juga menekankan delapan poin penting untuk dipedomani, di antaranya melakukan deteksi dini dan pemetaan daerah rawan bencana, melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin, meningkatkan koordinasi lintas sektor, dan melaksanakan tugas kemanusiaan dengan penuh empati, humanis, dan profesional.

    “Negara harus selalu hadir untuk melindungi rakyat dari segala bentuk ancaman, termasuk bencana. Ini bukan sekadar tanggung jawab kedinasan, tetapi juga panggilan moral dan wujud pengabdian kepada kemanusiaan,” tambahnya, mengutip amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dalam apel kesiapan tanggap darurat bencana yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

    Sementara itu, Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K. menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan Kapolda dan Kapolri dengan memperkuat koordinasi lintas sektor di wilayahnya. Menurutnya, Polres Aceh Barat bersama TNI, BPBD, dan pemerintah daerah akan meningkatkan kesiapsiagaan personel serta mengoptimalkan sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana.

    “Kami siap mendukung penuh kebijakan Polda Aceh dalam tanggap bencana. Personel Polres Aceh Barat akan kami siagakan untuk membantu masyarakat, baik dalam evakuasi, penyaluran bantuan, maupun pemulihan pascabencana. Kesiapsiagaan bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama,” ujar AKBP Yhogi.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem serta segera melapor kepada aparat jika terjadi potensi bahaya seperti banjir, longsor, atau angin kencang di sekitar tempat tinggal.

    Apel kesiapan tanggap bencana di Polres Aceh Barat berakhir pada pukul 08.00 WIB dalam keadaan aman dan tertib. Kegiatan ini menjadi simbol kuatnya sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keselamatan warga serta memperkuat ketahanan daerah terhadap ancaman bencana alam.
    (Tri Rahmat Ramadhan)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini