Wartanad.id | Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh terus berinovasi dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berbasis digital. Langkah terbaru diwujudkan melalui kunjungan resmi ke Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Jumat (7/11/2025), sebagai tindak lanjut kerja sama Pengembangan Integrasi Layanan Publik Berbasis Digital dan Branding Sistem Pelayanan Publik.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Banda Aceh, M. Nurdin, didampingi Direktur Utama RSUD Meuraxa, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Banda Aceh, serta Tim e-Government Pemko Banda Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan Pemko Banda Aceh mempelajari sistem dan konsep Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) — platform digital kebanggaan Pemprov DKI Jakarta yang menyatukan berbagai layanan publik dalam satu genggaman. Nantinya, aplikasi serupa akan direplikasi dan disesuaikan untuk kebutuhan masyarakat Banda Aceh, dengan rencana peluncuran pada Desember 2025 mendatang.
“Kami menyesuaikan dengan kebutuhan yang bisa diimplementasikan di Banda Aceh. Alhamdulillah, tim e-government kami telah melakukan pemetaan fitur yang relevan dan bisa direplikasikan sesuai karakter kota. Tentu kebutuhan Banda Aceh tidak sama dengan kebutuhan ibu kota Indonesia,” ujar Nurdin.
Ia menambahkan, proses replikasi tidak sekadar meniru, melainkan mengadopsi konsep dan fitur yang paling sesuai untuk memperkuat sistem pelayanan publik di Banda Aceh. Nurdin juga berharap dukungan dari Pemprov DKI Jakarta agar kerja sama ini terus berjalan secara berkelanjutan.
“Kami berharap dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dalam waktu ke depan, agar tim e-government Banda Aceh bisa terus berkolaborasi dan mengadopsi sistem yang telah diinventarisir sesuai kebutuhan kota,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Setda Provinsi DKI Jakarta, Marlina Dewi Mutiara, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antar daerah seperti ini sangat penting dalam memperkuat inovasi layanan publik di Indonesia.
“Tolong dipastikan kerja sama ini bisa kontinu, jangan langsung dilepas. Kita bisa menjadi etalase dan memberi manfaat bagi daerah lain. Pembimbingan dan pendampingan bisa terus dilanjutkan, kecuali untuk hal yang terkait infrastruktur,” pungkas Dewi.
Dengan langkah strategis ini, Banda Aceh selangkah lebih dekat menuju transformasi digital layanan publik yang terintegrasi dan ramah masyarakat. Diharapkan, replikasi Aplikasi JAKI dapat menghadirkan kemudahan dalam mengakses layanan pemerintahan, sekaligus memperkuat branding Banda Aceh sebagai “Kota Kolaborasi Digital” di ujung barat Indonesia.[]

