Wartanad.id - Transparansi Tender Indonesia TTI memberikan Warning kepada Gubernur Aceh dimana Realisai Anggaran masih jauh dibawah target, Berdasarkan data yang muncul pada layar monitor P2K Aceh terhitung sejak 6 November 2025 realisasi keuangan baru mencapai 65% dari target 83,7%.ungkap Koordinator TTI Nasruddin bahar menurut keterangan pers nya (07/11/2025)
Nasrudin menambahkan,Jika dilihat dari daya serap anggaran per SKPA Dinas Perkim Aceh yang terburuk dimana dari anggaran Rp.705,82 Milyar yang terserap hanya Rp.80,38 Milyar mengalami Deviasi -51,66%. Jika dihitung dari sisa tahun anggaran hanya menghintung hari efektif tinggal 50 hari kerja sangat tidak mungkin mengejar target. Diperkikan tahun ini SiLPA bisa lebih besar dari tahun anggaran 2024.
Sambungnya,Kepada Mualem selaku Gubernur Aceh diminta kedepan menempatkan pembantunya yang betul betul orang yang siap dan paham dengan tugas dan tangung jawabnya. Penunjukan Kepala Dinas hendaknya melihat rekam jejak apakah ada prestasi sebelumnya. Mualem diminta juga selektif sehingga kejadian tender diakhir tahun tidak boleh terjadi lagi, Lanjutan Pembangunan RS Regional Aceh Selatan misalnya betapa ruginya masyarakat disana gara gara gagal tender dengan alasan tidak cukup waktu padahal jauh jauh hari anggaran sudah disahkan, lanjutan pembangunan Gedung DPKKA yang dilakukan secara ekatalog juga dilakukan di akhir tahun anggaran sehingga sampai hari ini kemajuan pekerjaan belum mencapai 10%.
Kebiasaan tender diakhir tahun patut juga dicurigai dimana penyebabnya apakah pengguna Anggaran sengaja mengendapkan anggaran di Bank dengan tujuan mendapatkan bunga atau belum adanya "linto" yang komit dengan setoran fee, sebagaimana menjadi kebiasaan untuk proyek proyek besar biasanya rekanan ditentukan diluar tender setelah ada kesepakat baru kemudian dilanjutkan dengan proses tender. Ucap Nasruddin bahar
Paket paket yang disahkan pada APBA Perubahan sampai hari ini belum ada khabar kapan dieksekusi, jika seperti ini kinerja Pemerintahan Aceh sampai kapanpun Aceh tidak akan maju maju, belum lagi jika dilakukan evaluasi terhadap pembangunan Rumah dhuafa pada Dinas Perkim realisasi fisik sungguh sangat mengecewakan.tegas Nasruddin bahar