Di samping kondisi rumah lama sangat memprihatin, ditambah kondisi perekonomian yang sulit, Aminullah merasa berdosa jika tidak membantu kedua bocah yang menjadi yatim sejak tujuh tahun lalu itu. “Alhamdulillah Bank Aceh pun menyetujui. Tanggal 15 langsung kita bedah dan rampung dalam waktu sembilan hari.”


Ia juga berharap rumah baru bagi Resania tidak dipindah-tangankan nantinya, serta dirawat dengan baik. “Ini amanah sebagai tempat tinggal, ibadah, mencari rezeki, dan mendidik anak-anak. Selain rumah, perangkat dalamnya juga telah diisi oleh RSUD Meuraxa. Semoga bermanfaat,” ujarnya.


Hingga saat ini, ujarnya lagi, sudah sembilan rumah duafa yang telah dibedah: tujuh dengan dana CSR Bank Aceh Syariah dan dua lainnya disokong Perumda Air Minum Tirta Daroy. “Habis dari sini, kita akan lanjutkan program bedah rumah di Kampung Ateuk, Alue Naga, dan Mibo,” ungkap Aminullah.


Sementara sedari menjabat wali kota, Aminullah menyebut sebanyak 785 unit rumah duafa telah direhab atau dibangun baru. “Selain lewat program bedah rumah, ratusan lainnya kita bangun/rehab dengan APBK dan ZIS yang terhimpun via baitul mal. Target tahun ini dapat tembus 800 unit, dan dengan dukungan pemprov bisa mencapai 1.000 unit nantinya.”


Sebelumnya di tempat yang sama, Fadhil Ilyas selaku Kepala Kantor Pusat Operasional Bank Aceh Syariah, sangat mendukung terobosan Aminullah -program bedah rumah- yang disebutnya langsung menyentuh akar rumput. “Ini juga bentuk kepedulian kami untuk lingkungan sekitar.”


Dan di antara kabupaten/kota lainnya di Aceh, Banda Aceh yang terbanyak membangun rumah duafa, “Lalu juga lebih cepat pelaksanaannya, beda dengan daerah lain. Program bedah rumah ini patut diapresiasi dan mari kita berikan aplaus untuk Pak Wali. Manfaatnya bisa kita lihat langsung,” ujarnya.


Terkait dengan pemilihan dan penetapan calon penerima bantuan bedah rumah, Fadhil mengungkapkan berjalan secara fair. “Setelah menerima laporan dari perangkat desa, kami dan Pak Wali turun langsung ke lokasi. Kalau patut segera kita bedah, tanpa ada calo atau bisik-bisik kepentingan pihak tertentu. Ini murni program sosial.”


Penyerahan rumah bantuan untuk Resania, ditandai dengan dengan prosesi penyantunan anak yatim, peusijuk, dan penekenan prasasti oleh Wali Kota Aminullah. Setelahnya, Aminullah bersama istri Nurmiati AR, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, dan para pejabat lainnya, turut meninjau rumah baru berkelir biru dipadu hijau -istana bagi Resania dan dua bocah yatimnya.[]