-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    TTI Mendesak Inspektorat Aceh Melakukan Probity Audit terhadap Kegiatan pada SKPA yang dinilai Pemborosan Anggaran.

    May 14, 2025, 8:00 AM WIB Last Updated 2025-05-14T01:00:38Z
    Koordinator Transparansi Tender Indonesia TTI Nasruddin bahar dalam keterangan pers nya 14/05/2025 mengatakan,meminta Aparatur Pengawas Internal Pemerintah APIP melakukan Reviu terhadap kegiatan yang dinilai tidak begitu mendesak dilaksanakan, mengingat masih banyak kegiatan atau program Pemerintah yang langsung berhubungan dengan kebutuhan masyarakat.

    Tujuan Probity Audit 
    1. Mencegah Korupsi : Probity audit membantu mencegah praktik korupsi dan Penyalahgunaan wewenang dalam proses pengadaan.
    2. Meningkatkan Transparansi : Audit ini memastikan bahwa proses pengadaan dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
    3. Meningkatkan kepercayaan : Probity Audit membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pengadaan yang dilakukan oleh pemerintah atau organisasi.

    Ia menambahkan,Adapun kegiatan kegiatan yang dianggap perlu dilakukan Revisi antara lain :
    1. Anggaran Rumah tangga Gubernur/Wakil Gubernur yang dikelola oleh Biro Umum Kantor Gubernur, Banyak item kegiatan yang dianggap pemborosan anggaran seperti pengadaan alat alat komunikasi yang mencapai ratusan juta rupiah, Pengadaan Gorden Pendopo mencapai Rp.600 Juta Rupiah.
    2. Pengadaan Tong Sampah pada Dinas Pendidikan Aceh mencapai Rp.7 Milyar dan Pengadaan Lampu Tenaga Surya sebesar Rp.12 Milyar.
    3. Pengadaan Papan Informasi tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan Rp.3 Milyar dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh.
    4. Pengadaan Gorden untuk 10 Kantor UPTD Dinas Lingkungan Hidup Aceh mencapai Rp.3 Milyar.
    5. Rehab Rumah Dinas DPRA mencapai Rp.47 Milyar
    6. Pengadaan Mobil Dinas Ketua DPRA Rp.3,3 Milyar dan Wakil Ketua Rp.5,4 Milyar.
    7. Pengadaan Digitalisasi Museum Tsunami Aceh mencapai Rp.12,5 Milyar.
    8. Pengadaan Videotron Rp.10 Milyar yang tersebar di beberapa Dinas.

    Pengadaan Digitalisasi Museum Tsunami dinilai sangat rawan MarkUP karena barang barang IT tersebut tidak dijual bebas hanya Vendor tertentu saja yang bisa melaksanakan proyek tersebut. Perlu perhatian khusus dari APIP untuk mendalami apakah Kegiatan tersebut benar benar dibutuhkan dan jika dibutuhkan apakah benar uang sebanyak Rp.12,5 Milyar dihabiskan hanya untuk pengadaan Digital.ucap Nasruddin bahar

    Pengadaan Gorden yang menghabiskan anggaran Milyaran rupiah perlu juga mendapat perhatian pihak Inspektorat, Pengadaan Tong sampah, Pengadaan Papan Informasi dan Pengadaan Videotron semua perlu mendapat kajian dari APIP Aceh sehingga Anggaran pada APBA 2025 benar benar tepat sasaran.tegas Nasruddin bahar
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini