Wartanad.id - Banda aceh - Transparansi Tender Indonesia TTI menyarankan kepada Pemerintah Daerah terutama di Kabupaten Kota jangan suka sekali berspekulasi seolah olah ada dana yang akan dikirim dari Pusat. Dalam menyusun program yang realistis saja sesuai dengan anggaran yang tersedia.kata Nasruddin bahar koordinator TTI 09/06
Nasruddin menambahkan,Banyak kasus yang menimpa Kabupaten Kota bahkan ada rekanan yang belum dibayar sampai 3 tahun sejak anggaran 2022. Daerah jangan besar pasak dari tiang nanti yang dirugikan masyarakat juga. Para pejabat tidak terganggu jika Daerahnya Devisit kenapa karena tunjangan dan gaji mereka tetap dibayar seperti biasa, berbeda dengan nasib rekanan menjerit bayar bunga Bank sehingga nantinya kalaupun dibayar Pemerintah tidak menghitung jasa Bank yang harus dibayar rekanan.
Kedepan TTI menyarankan antara Eksekutif dan Legeslatif benar benar memikirkan apakah anggaran yang diusulkan sudah rasional sesuai dengan APBD Daerah. Begitu juga anggota Dewan mesti paham terutama yang duduk di Panitia Anggaran. Jika ada proyek proyek yang tidak realistis jangan dipaksakan dikerjakan dalam 1 tahun Anggaran jika perlu dibuat dengan sisitem Multy Year Contrak (MYC).imbuh Nasruddin bahar
Akibat dari seringnya kasus Devisit Anggaran memunculkan Trust krisis kepercayaan dari masyarakat sebut saja contoh nya Pemko Subulussalam ada pekerjaan yang sudah diselesaikan 3 tahun yang lalu tapi belum dibayar sampai sekarang. Para Rekanan hanya pasrah mereka takut protes tahun depan tidak dapat paket, masih banyak kasus tunda bayar dialami oleh rekanan di kabupaten lain tapi mereka memilih irit bicara.
Semoga kedepan ada perubahan...tutup Nasruddin bahar
