-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Sinergi Untuk Keselamatan Publik, Jasa Raharja Dukung Penyelenggaraan FGD Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api

    Sep 1, 2025, 10:34 AM WIB Last Updated 2025-09-01T03:34:24Z
    Wartanad.id - Jakarta, 1 September 2025 – Pemerintah dan berbagai stakeholder transportasi  darat semakin menaruh perhatian serius terhadap keselamatan di perlintasan  sebidang kereta api, yaitu titik pertemuan antara rel dan jalan yang sering kali  menjadi lokasi kecelakaan tragis. Menurut PT Kereta Api Indonesia (KAI), hingga Juli  2025, tercatat 34 kecelakaan yang melibatkan kendaraan di perlintasan sebidang  wilayah operasi Jakarta, memperkuat urgensi kampanye keselamatan publik oleh  semua pihak terkait.

    Mengambil momentum ini, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)  menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Kolaborasi Antara  Kementerian dan Lembaga Untuk Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api”,  yang berlangsung pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Kantor Pusat Jasa Raharja,  Jakarta.

    Dukungan Jasa Raharja terhadap penyelenggaraan forum ini merupakan bentuk  komitmen kuat perusahaan terhadap upaya kolaborasi lintas sektor untuk  mewujudkan transportasi yang lebih selamat. Komitmen ini selaras dengan mandat  Jasa Raharja sebagai perusahaan asuransi sosial milik negara yang tidak hanya  memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan, tetapi juga aktif  mendorong langkah-langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas.

    Ikut serta dalam acara ini adalah Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani  Suzana serta Kepala Divisi Pelayanan Jasa Raharja Hervanka Tri Dianto. Turut  hadir pula perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain  Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Hukum,  Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan  Nasional/Bappenas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), PT KAI,  Korlantas Polri, para pakar transportasi, serta akademisi.

    Sinergi Pentahelix untuk Tekan Kecelakaan
    Dalam paparannya, Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana  menegaskan bahwa sebagai perusahaan asuransi sosial milik negara, Jasa Raharja  tidak hanya memberikan santunan dan pelayanan kepada korban kecelakaan lalu  lintas, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan.

    Tugas dan fungsi Jasa Raharja adalah melindungi korban kecelakaan lalu lintas,  tapi kami fokus juga pada bagaimana meningkatkan kerja sama dengan seluruh  stakeholder agar masyarakat agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas. 

    Untuk  seluruh stakeholder, ayo kita sama-sama kolaborasi dan urun rembuk untuk  melahirkan solusi agar kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Salah satunya adalah  bagaimana kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang ini ke depannya menjadi  semakin sedikit korbannya,” ungkap Dewi.

    Dewi juga menambahkan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, menekankan  pentingnya kolaborasi pentahelix dalam menciptakan transportasi yang selamat,  aman, dan berkelanjutan. “Setiap langkah kolaborasi kita saat ini adalah investasi  bagi perjalanan yang lebih selamat esok hari. Mari kita jadikan forum ini sebagai  momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga demi keselamatan  masyarakat di perlintasan sebidang kereta api,” tuturnya.

    Kecelakaan dan Ancaman Kemiskinan Baru Sekretaris Jenderal MTI Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD., M.M., IPU. dalam  paparannya menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang  sebagai salah satu titik rawan (blackspot) yang kerap menimbulkan korban jiwa.  Kalau terus dibiarkan dan tidak ada segera solusinya, maka berpotensi untuk  menciptakan kemiskinan baru. Ia pun berharap agar FGD ini bisa menjadi pemantik  bagi semua stakeholder untuk bisa menyelesaikan tersebut.

    “Salah satu tujuan dari program Asta Cita dari Pak Presiden Prabowo Subianto  adalah pengentasan kemiskinan, maka kemiskinan itu sebenarnya bisa dientaskan  ketika kecelakaan lalu lintas bisa kita tanggulangi. Mengapa demikian? Karena  27.895 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas itu adalah  pejuang-pejuang keluarga, para kepala keluarga yang mencari nafkah. Kalau  mereka kecelakaan lalu meninggal dunia, berarti tidak ada lagi pencari nafkahnya  dan berpotensi untuk menjadi kemiskinan baru,” ungkap Haris.

    FGD ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan peran  semua stakeholder, mulai dari regulator, operator, penegak hukum, akademisi,  hingga masyarakat luas. Kolaborasi lintas sektor diyakini sebagai kunci menekan  angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di perlintasan sebidang kereta api.

    Sebagai perusahaan yang mengemban mandat negara dalam memberikan  perlindungan dasar kepada masyarakat, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus  mendorong langkah-langkah kolaboratif, baik melalui program edukasi, sosialisasi,  maupun kontribusi dalam lima pilar keselamatan lalu lintas.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini