Bantuan mencakup sembako, beras, biskuit, susu, pakaian, hingga obat-obatan yang diberangkatkan langsung melalui jalur darat melalui mobil truk uang (remise) dari Banda Aceh yang dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini.
Setibanya di lokasi, bantuan diserahkan kepada masyarakat di Gampong Muara Dua dan Gampong Beurawang, Kabupaten Pidie Jaya. Dalam kunjungan tersebut, Agus Chusaini turut berinteraksi dengan masyarakat, bertemu dengan Keuchik setempat, dan meninjau langsung kondisi lapangan yang masih terdampak banjir.
Rincian bantuan yang disalurkan meliputi 200 sak beras, 100 dus mie instan, air mineral, biskuit, dan susu UHT dengan jumlah cukup, disertai sejumlah pakaian dalam dan berbagai obat-obatan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Selain penyaluran di wilayah Pidie Jaya, tim Bank Indonesia Aceh juga telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Lhokseumawe untuk pengiriman bantuan kepada warga terdampak banjir di Aceh Utara. Bantuan tersebut telah diberangkatkan pada tanggal 5 Desember kemarin melalui jalur laut menggunakan KN Anatares dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, mengingat beberapa titik di wilayah tersebut masih sulit dijangkau melalui transportasi darat. Bantuan mendarat sehari setelahnya di Pelabuhan Krueng Geukeuh, Kabupaten Aceh Utara.
Sedangkan untuk wilayah Aceh Tengah, Bank Indonesia Aceh turut menyalurkan bantuan logistik berupa beras, minyak dan kebutuhan lainnya yang didistribusikan langsung melalui jalur udara pada tanggal 1 Desember 2025 lalu.
Disamping pemberian bantuan logistik secara langsung, Bank Indonesia Aceh juga terus berkoordinasi dengan perbankan untuk memastikan aktivasi bertahap layanan Sistem Pembayaran dan ATM di seluruh wilayah Aceh. Beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Gayo Lues masih dalam proses pemulihan, dengan perbaikan-perbaikan yang terus dipercepat. Upaya pemulihan layanan perbankan, serta menjamin ketersediaan uang Rupiah yang cukup di tengah masyarakat, menjadi bagian dari langkah bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan ditengah bencana yang melanda Aceh.
Selain itu, Bank Indonesia Aceh bersama Pemerintah Aceh, baik Provinsi dan Kota/Kabupaten, dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) turut memperkuat koordinasi dalam menjamin kelancaran distribusi pangan agar kebutuhan pokok tetap tersedia dan terjangkau oleh masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menyampaikan bahwa Bank Indonesia Aceh akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak di daerah-daerah yang masih terdampak banjir. Upaya penyaluran bantuan, menjaga kelancaran layanan perbankan dan sistem pembayaran, serta distribusi pangan, akan terus diupayakan guna mendukung perekonomian Aceh tetap tumbuh dan masyarakat terdampak banjir dapat pulih dengan cepat.