-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Yayasan Darud Donya Peringati Haul Tuan Di Kandhang

    Apr 23, 2019, 12:14 AM WIB Last Updated 2020-01-23T13:09:28Z
    1st
    wartanasional.co, Banda Aceh - Yayasan Darud Donya memperingati haul Tuan Di Kandhang dan hari jadi Kota Banda Aceh ke 814, di Makam Tuan Di Kandhang, Kutaraja, Banda Aceh, Senin, 22 April, 2019.

    Ketua Yayasan Darud Donya, Cut Putri, mengatakan, peringatan Haul Tuan di Kandhang bertujuan memberikan kesadaran dalam menjaga Sejarah Aceh Darussalam.

    "Banyak sekali situs yang tidak diperdulikan malah lebih jauh ada yang dibuat menjadi kawasan sampah dan tinja seperti kawasan bekas Istana Darul Makmur Gampong Pande," kata Cut Putri.

    Perangkat Gampong Pande yang hadir di sana mengatakan, Gampong Pande adalah kawasan bersejarah apalagi Tuan Di Kandhang adalah adalah Ayahanda Sultan Johan Syah yang mendirikan Kesultanan Aceh Darussalam 22 April 1205.

    Karena itu perangkat Gampong Pande meminta agar Gampong Pande menjadi kawasan sejarah dan wisata religi.

    Budayawan dan kolektor benda warisan Kesultanan, H Harun Keuchik Leumiek, mengatakan, Gampong Pande adalah pusat sejarah Aceh dari 25 Raja Aceh yang mengeluarkan dirham pada masanya semuanya ditemukan di Gampong Pande.

    "Makanya, perlu dibuat museum di Gampong Pande dan makam juga dilindungi apalagi Gampong Pande dulu pernah ditemukan dirham pada masa lalu hampir 5000 keping. Gampong Pande perlu terus dijaga sebagai khazanah sejarah Aceh Darussalam awal mula penyebaran Islam ke Asia Tenggara," katanya.

    Ustad AmeerHamzah seorang ulama dan juga Ahli Sejarah mengatakan dalam Alquran banyak dibahas sejarah kisah umat yang telah lalu sebagai ibrah atau pembelajaran.

    Menurut Ustad Ameer Hamzah, sejarah Gampong Pande adalah sejarah besar Islam Tuan Di Kandhang yang nama aslinya Syeikh Abdurrauf Tuan di Kandhang adalah seorang ulama besar yang mendirikan dayah di Gampong Pande Putranya menjadi Sultan Aceh pertama Sultan Johan Syah.

    "Gampong Pande berasal dari bahasa Melayu artinya Gampong orang Pandai atau cerdas makanya di Gampong Pande masa lalu banyak ahli berbagai ilmu hingga alim ulama," katanya.

    Tan Sri Mohamad Ali Rustam, Ketua DMDI Dunia Melayu Dunia Islam, organisasi beranggotakan 23 Negara mengatakan Khusus Datang menghadiri Haul Tuan Di Kandhang sebab beliau merasa sangat bangga dengan Aceh pada masa lalu Malaka dijajah oleh Portugis kemudian datanglah Para Pahlawan Aceh khusus menyelamatkan Malaka dari penjajahan Portugis hingga Portugis lari dari Malaka.

    Tan Sri juga mengatakan sangat setuju ada Museum di Gampong Pande dan sangat mendukung Gampong Pande jadi kawasan sejarah sebab Sejarah kebesaran Aceh sangat terkenal di Malaysia.

    "Namun saya berlinang air mata melihat makam raja dan ulama tiada yang hirau bahkan ada yang dijadikan kawasan sampah dan tinja, karena itu tan saya meminta semua pihak melindungi sejarah Aceh sebab sejarah Aceh bukan hanya milik Aceh saja namun juga milik Dunia Melayu," katanya.(red)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini