-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Sekda Aceh : Tenaga Kesehatan harus Aktif Datangi Masyarakat

    Oct 16, 2019, 11:25 PM WIB Last Updated 2020-02-16T08:42:06Z
    Aceh Tamiang - Untuk memastikan pelayanan kesehatan terpenuhi kepada seluruh masyarakat, pemerintah telah menugaskan tenaga kesehatan untuk hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari tingkat provinsi sampai di level desa. Oleh karena itu, petugas kesehatan khususnya bidan desa, memiliki tanggung jawab untuk menjumpai masyarakat agar pencegahan penyakit dapat ditangani sejak dini.
    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, saat memberikan pembekalan dalam rapat kerja lanjutan percepatan program Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH), Stunting, dan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), di aula Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Rabu, 16/10.
    Sekda mengatakan, salah satu penyakit yang sangat mengkhawatirkan di Aceh saat ini adalah Stunting. Menurutnya, stunting dapat mengancam kualitas kehidupan generasi masa depan. Oleh karena itu, Sekda mengingatkan, agar petugas kesehatan khususnya bidan desa untuk melakukan beberapa langkah pencegahan stunting.
    Pertama, bidan desa harus mendatangi langsung ibu hamil untuk memantau dan mendata jumlah ibu hamil di desanya masing-masing. Mereka harus memastikan pemberian tablet tambah darah dan vitamin kepada ibu hamil. Kemudian, bidan juga harus mendeteksi dini kondisi tubuh ibu hamil, apakah akan melahirkan normal atau resiko tinggi (resti). Apabila resti, maka pelayanan kesehatan yang diberikan harus lebih optimal.
    “Hal itu perlu di perhatikan, karena stunting kemungkinan besar ditentukan sejak dalam kandungan,” kata Sekda.
    Ketika bayi lahir, bidan desa harus memastikan bayi tersebut langsung mendapatkan ASI (air susu ibu). Ibu yang baru melahirkan juga harus diberikan edukasi tentang pentingnya pemberian asupan bergizi dan pola makan yang baik pada 1000 hari usia anak pasca melahirkan.
    Selain itu, bidan desa juga diminta untuk segera bergerak apabila terdapat kasus anak yang menderita gizi buruk di desanya. “Kita semua bertanggung jawab agar angka stunting dan gizi buruk menurun,” kata Sekda.
    Di samping melakukan upaya pencegahan stunting, tenaga kesehatan juga dituntut untuk menjalankan program BEREH, akronim Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau pada lingkungan tempat kerja dan tempat tinggalnya masing-masing.
    Sekda mengatakan, penerapan program BEREH sangat mendukung suksesnya pencegahan stunting. Di mana kondisi lingkungan yang bersih akan membuat kondisi kesehatan anak lebih baik dan terhindar dari segala jenis penyakit, termasuk stunting.
    Kondisi tempat kerja yang bersih, kata Sekda, juga dapat meningkatkan kualitas pekerjaan dan pada akhirnya berimbas pada meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan ASN.
    Sabar, Komunikatif, dan Cita Rasa
    Sementara itu, Sekda juga mengingatkan bahwa para ASN khususnya tenaga kesehatan adalah orang-orang pilihan dan telah mendapatkan tiket bisnis menuju surga. Namun demikian, tiket tersebut dapat saja hilang apabila tanggung jawab yang diamanahkan tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya.
    “Agar tiket booking itu tetap awet, maka sebagai ASN, kita harus memperhatikan beberapa hal dalam bekerja, pertama adalah sabar,” kata Sekda.
    Sekda menuturkan, sebagai ASN harus sabar dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bekerja, lanjut dia, janganlah mengutamakan upah, sebagai aparatur negara tanggung jawab harus lebih diutamakan.
    “Sebagai pemimpin, kita harus komunikatif dalam bekerja, baik dengan bawahan maupun dengan masyarakat yang dilayani. Kemudian, bekerja juga harus memiliki cita rasa,” kata Taqwallah.
    Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tamiang, H.T Insyafuddin, berterimakasih dan menyambut baik kunjungan Sekda Aceh untuk memberikan pembekalan bagi petugas kesehatan di daerahnya. Menurutnya, apa yang disampaikan Sekda harus dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh ASN.
    “Sebab, nabi telah mengatakan orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain,” ujar Wakil Bupati.
    Turut hadir dalam pembekalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, Ketua Dharma Wanita Aceh, Safrida Yuliani, Sekda Aceh Tamiang dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang.[ADV]
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini