-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Generasi Emas Masa Depan Indonesia

    Apr 18, 2021, 11:48 PM WIB Last Updated 2021-04-18T16:48:57Z
    Indonesia merupakan negara yang memiliki berbbagai macam perbedaan dalam suku, ras, agama, wilayah, dan kebudyaan. Namun perbedaan tersebut bukan lah suatu hambatan bagi masyarakat Indonesia unuk terus bersatu dalam satu semangat sebagai mana semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda beda namun tetap satu.

    Dengan berbagai macam perbedaan yang ada pada Indonesia, tidak membuat para generasi muda menjadi egois dan hanya mementingkan golongannya, namun mereka juga saling bekerja sama dalam mewujudukan mimpi mimpi dan masa depan yang gemilang bagi negara Indonesia. Para generasi muda Indonesia turut saling bersatu sebagai bangsa yang satu, yatitu bangsa Indonesia.


    Dalam rangka mewujudkan cita cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan sukses, Indonesia membutukan peran para pemuda sebagai generasi emas bagi Indonesia. Saat ini, negara Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 hingga tahun 2045 dimana jumlah penduduk dengan usia produktif, atau yang berusia sekitar lima belas hingga enam puluh empat tahun menembus angka hingga seratus delapan puluh juta atau enam puluh delapan persen dari jumlah total penduduk yang ada di Indonesia. Pada masa tersebut, jumlah penduduk dengan usia produktif lebih banyak dari pada jumlah penduduk dengan usia yang tidak produktif. Di perkirakan pada tahun 2030 hingga tahun 2045, jumlah penduduk dengan usia produktif akan mencapai sekitar tujuh puluh persen dari total jumlah seluruh penduduk yang ada di negara Indonesia. 


    Dalam rangka mempersiapkan masa bonus demografi di masa depan, maka bangsa Indonesia harus mampu mempersiapkan dunia pendidikan dengan lebih baik. Dengan begitu, sektor pendidikan akan mampu mencetak para lulusan terbaik dengan kualitas yang luar biasa dan terlatih, dengan begitu, para lulusan terbaik tersebut akan mampu menjadi sumber daya manusia yang terampil di masa depan. Generasi emas merupakan generasi yang memiliki integritas yang baik sebagai karakter bangsa Indonesia dan memiliki kompetensi mumpuni di bidangnya. Para generasi emas di masa depan di nilai mampu beradaptasi dengan perubahan dan mampu memanfaatkan teknologi digital yang canggih dengan bijak. 


    Para generasi emas di masa depan pastinya akan memiliki kecerdasan untuk bekerja secara kreatif, inovati, solutif, serta mampu berinteraksi antara satu sama lainnya dengan baik sehingga akan mampu membawa negara Indonesia ke arah peradaban yang lebih unggul. 


    Berdasarkan Global Talent Competitiveness Index 2018, Indonesia berada pada urut yang ke-77 dari total 119 yang telah di survey. Berdasarkan hasil survey tersebut, peringkat negara Indonesia berada jauh di bawah negara negara tetangga seperti Malaysia di peringkat ke 27, Filipina di peringkat yang ke 54, serta Thailand yang berada di peringkat ke 70 dalam survey semangat keberagaman dan daya saing. Sementara posisi peringkat pertama di raih oleh Swiss dan dilanjutkan oleh Singapura, Amerika Serikat, Norwegia, dan Swedia. 


    Selain itu, berdasrkan survey yang mencakup tentang kemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan, dalam survey World Education Ranking yang di terbitkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OEDC), Indonesia berada pada posisi 57 dari 65 negara yang di survey, menunjukkan bahwa dana pendidikan yang diberikan oleh APBN mencapai 22 persen. Berdasarkan jumlah dana yang di alokasikan oleh APBN, seharusnya kualitas pendidikan di Indonesia sudah cukup maju. Hal ini disebabkan karena, kualitas guru dan tenaga pendidik yang masih kurang. 


    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  (KEMENDIKBUD) di nilai tidak terlalu memperhatikan kualitas guru. Bahkan, banyak ditemukan sekolah sekolah yang bahkan gurunya dinilai jarang masuk dan mengajar di kelas. Sebagian dari mereka bahkan hanya masuk ke kelas dengan memberikan perintah untuk mencatat materi yang ada di buku  cetak lalu menjawab soal sesudahnya. Tetapi, terkadang soal soal tersebut tidak di bahas bersama peserta didik dengan cara bersama sama. 



    Jika kesempatan dalam masa demografi di masa depan tidak di manfaatkan dengan baik, maka tentunya hal ini akan memberikan kerugian bagi kita. Apabila bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah seperti kemiskinan, pengangguran, rendahnya tingkat kesehatan, dan juga tinggi nya angka kriminalitas yang ada. Hal ini mendesak para generasi muda untuk mempersiapkan masa depan negara Indonesia. Generasi muda harus mampu untuk selalu cerdas dan menerima perubahan dalam rangka mewujudkan impian Indonesia untuk menjadi generasi emas di tahun 2045. Dengan begitu, para generasi muda harus selalu memiliki kecerdasan yang komperhensif, inovatif, produktif, memiliki karakter yang kuat dan interaksi sosial yang damai, memiliki raga yang sehat, serta menjadi asset peradaban yang unggul. 


    Dalam rangka menghadapi bonus demografi di masa depan, tanggung jawab bangsa tidak hanya lagi tentang meningkatkan kualitas kompetensi anak bangsa, namun juga harus meningkatkan kualitas pembentukan karakter bangsa Indonesia. Dalam mendukung hal ini, Pemerintah Indonesia, telah menggulirkan Perpes No 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang di tanda tangani oleh Presiden Joko Widodo pada 6 September 2017 lalu. Dalam rangka mewujudkan kualitas generasi emas yang tidak hanya berkompetensi, namun juga memiliki karakter dan akhlak yang mulia, hal ini tentunya harus selalu di kawal dengan baik. Mempersiapakn pendidikan yang baik bagi generasi calon pemimpin masa depan merupakan sebuah tanggung jawab semua pihak. Dunia pendidikan merupakan pihak yang paling berkontribusi besar dalam rangka mewujudkan generasi emas pada tahun 2045 mendatang. 

    Pendidikan yang berkualitas tentunya juga akan mampu mencetak para lulusan yang berkualitas pula. Hal ini lah yang menyebabkan pentingnya dalam pembenahan dan perbaikan kualitas guru di Indonesia. Pemerintah sebaginya mulai memperbaiki struktur pendidikan, seperti apa penerapan kurikulumnya, fasilitas yang bagus, serta bagai mana para tenaga pengajarnya menyampaikan materi di sekolah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Dengan demikian, masa depan Indonesia akan melahirkan generasi emas yang pastinya akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga  dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang ungguh dan mampu bersaing dengan bangsa lain dan akan menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang memiliki daya saing tinggi.

    Penulis: Sri Wahyuni (Mahasiswa KPM Tematik IAIN LANGSA)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini