Wartanad.id - Pembangunan jembatan penghubung antara Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja dengan Gampong Lampaseh, Kecamatan Meuraxa yang dibelah oleh Krueng Daroy, menghabiskan anggaran senilai Rp8,1 Miliar ini kondisi sebenarnya,
Jembatan yang dibangun sejak 2018 lalu, menggunakan dana Otsus Rp3,2 Miliar sempat terhenti pengerjaannya pada 2019, kemudian dilanjutkan kembali pembangunannya pada tahun 2020 lalu senilai Rp4,9 Miliar hingga total keseluruhan pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp8,1 miliar.
Jembatan penghubung dua kecamatan antara kecamatan Meuraxa dengan kecamatan Kuta Raja di Kota Banda Aceh terbengkalai tidak bermamfaat bagi masyarakat, setelah dibangun pada tahun 2018 lalu.
Jembatan tak bertuan itu kata warga setempat, menelan biaya hingga Rp8 miliar lebih terhenti pekerjaan saat ini dan hanya terpasang plat lantai press street atau plat lantai cor beton dengan panjang 15 meter.
Jembatan yang melintang di gampong (desa) Lampaseh ke gampong Merduati itu hanya dimamfaatkan oleh warga Lampaseh untuk menuju ke Masjid yang terletak di Merduati dengan cara memanjat beton ujung jembatan dan turun diujung jembatan hanya mengandalkan tangga kayu dengan mengandalkan adrenalin atau keberanian agar terhindar dari bahaya, ujar Adi dengan putus asa.
"Sudah ada kontrak dengan pelaksana akan dikerjakan pada tahun ini dari sisa pekerjaan seperti timbunan dan pengaspalan," jawab Jalalauddin.
Proyek jembatan penghubung dua kecamatan di kota Banda Aceh dibawah kewenangan PUPR Propinsi Aceh itu akan selesai pada tahun ini juga sehingga masyarakat bisa gunakan jembatan tersebut, ujar Jalaluddin.
Kadis PUPR kota Banda Aceh menjelaskan Dapat sy jelaskan bahwa utk paket th 2020 ada pengurangan anggaran/recofusing akibat covid19 dari 4,9 m menjadi 3,9m maka ada pekerjaan yg blm dpt diselesaikan spt oprit, aspal, dll.
Maka pada thn 2021 ini kita sdh menganggarkan kembali dan dlm sdh proses ttd kontrak Insya Allah tahun ini funsional. Mksh dukungan dan doa sehingga pembuatan jbt ini lancar dan dimaafaatkan segera.
