Zulkini Alias Papa Kini Jenguk Kuya Ali, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Serius kepada Seniman Lokal. ( Foto Dokumentasi Wartanad.id)
Pidie ( WARTANAD.ID) – Sosok seniman Aceh asal Pidie, Zulkini yang lebih dikenal dengan nama panggung Papa Kini, menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama pelaku seni dengan menjenguk sahabat sekaligus rekan sesama seniman, Kuya Ali, yang tengah dirawat di rumah sakit.
Kunjungan Papa Kini bukan sekadar bentuk solidaritas, namun juga menjadi momentum untuk menyuarakan harapan para seniman Pidie kepada Pemerintah Kabupaten.
“Kami ini keluarga besar seniman Pidie. Ketika ada kawan yang sakit, kami datang menjenguk bukan hanya sebagai teman, tapi juga bentuk solidaritas dan kebersamaan kami di dunia seni. Tapi jujur saja, banyak dari kami yang hidup dalam keterbatasan,” ujar Papa Kini saat ditemui media, Rabu (6/8/2025).
Menurut Papa Kini, seniman lokal selama ini sering diabaikan dalam kebijakan daerah. Ia berharap pemerintah tidak hanya melibatkan seniman dalam acara seremonial, tetapi juga memperhatikan kondisi mereka di balik panggung.
> “Kami ingin pemerintah lebih peka. Banyak seniman yang kesulitan ekonomi, apalagi saat sakit. Tidak ada jaminan, tidak ada bantuan. Padahal kami juga bagian dari aset budaya Pidie,” tegasnya.
Papa Kini juga mengimbau agar pemerintah menyediakan program perlindungan sosial, fasilitas kesehatan, serta dana pembinaan yang layak bagi seniman lokal.
> “Jangan tunggu seniman sakit atau wafat baru diperhatikan. Perhatian itu harus ada sejak kami masih aktif berkarya,” pungkasnya.
Kondisi Kuya Ali yang kini dalam masa pemulihan juga menggambarkan realita getir yang dihadapi sebagian besar seniman tradisional di daerah. Kepedulian Papa Kini menjadi suara kolektif para pelaku seni yang mendambakan perhatian nyata dari pemerintah