Wakil Bupati Kabupaten Aceh Besar Drs. H. Syukri A. Jalil melakukan tabur bunga saat ziarah ke Makam Teungku Fakinah di Gampong Lambunot, kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar, Minggu (9/11/2025). FOTO/MC ACEH BESAR.
Wartanad.id | Kota Jantho# - Menghargai dan menghormati atas jasa-jasa para pahlawan merupakan bagian dari inplementasi wujud dari sikap nasionalisme dan cinta tanah air. Bentuk implementasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menggelar ziarah, doa dan tabur bunga kebeberapa titik lokasi makam para pahlawan nasional yang ada di kawasan Aceh Besar. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyambut Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.
Di lokasi makam pahlawan Teungku Fakinah prosesi ziarah, doa dan tabur bunga dipimpim oleh Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil dan didampingi para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Aceh Besar, para Camat dan unsur Forkompincan Simpang Tiga, dan Suka Makmur, berlangsung di Gampong Lambunot, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, Minggu (9/11/2025).
Pada ziarah tersebut, Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil bertindak selaku inspektur upacara, dan memimpin tabur bunga dan doa.
Dalam arahannya Wabup Syukri A Jalil menyampaikan ziarah ke makam para pahlawan yang dilakukan para Forkompimda Aceh Besar menjelang peringatan hari pahlawan tahun ini merupakan cerminan wujud dari sikap nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat Aceh Besar.
"Ziarah yang kita gelar ini di beberapa titik lokasi makam pahlawan hari ini, bukan semata-mata pencitraan, namun ini merupakan sikap nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat Aceh Besar yang implementasikan dalam bentuk menghargai dan menghormati para pahlawan yang telah berjuang membela dan mempertahankan Negara Republik Indonesia dari tangan penjajah," ungkapnya.
Syukri menambahkan, sikap rasa cinta tanah air seperti ini harus selalu diwariskan kepada para generasi muda Indonesia dan khususnya Aceh Besar.
Selain itu, Wakil Bupati juga menyampaikan sejarah singkat perjuagan Teungku Fakinah dalam melawan kaum penjajah tempo dulu.
"Teungku Fakinah adalah seorang wanita yang menjadi ulama besar dengan nama singkatnya disebut Teungku Faki, pahlawan perang yang ternama dan pembangunan pendidikan ulung. Dia dilahirkan sekitar tahun 1856 M, di Desa Lam Diran kampung Lam Beunot (Lam Krak) Aceh Besar, di tempat kita berdiri hari ini. Teungku Fakinah mengalir darah ulama dan darah penguasa/bangsawan. Ayahnya bernama Datuk Mahmud seorang pejabat pemerintahan dalam zaman Sultan Alaidin Iskandar Syah.
Ketika Belanda menyerang pada tahun 1873, Teungku Fakinah turut serta dalam pertempuran, dan setelah suaminya gugur, ia memimpin langsung pasukan gerilya. Ia bahkan pernah membentuk pasukan yang terdiri dari perempuan. Walaupun Teungku Fakinah tidak termasuk dalam daftar pahlawan nasional, namun keberadaan perjuangan beliau tercatat dalam berbagai literatur sejarah perjuangan bangsa Indonesia," tambah Wakil Bupati Aceh Besar di akhir sambutannya.
Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga dan doa. Pada kegiatan ziarah tersebut, juga ikut dihadiri para ASN di lingkungan Pemkab Aceh Besar, anggota TNI dari Koramil 22 Simpang Tiga Kodim 0101/KBA, anggota Polri dari Polsek Simpang Tiga, ahli waris, para Keuchik dan tokoh masyarakat setempat.(**)

