Dia memperingatkan, setiap ketegangan di wilayah itu akan menempatkan "musuh" dalam situasi yang paling tidak aman.
"Semua orang akan menyaksikan kematian rezim Zionis dan hari itu tidak akan lama lagi. Front perlawanan akan menggulingkan Amerika dan rezim imperialis," ucap Mousavi dalam sebuah pernyataan.
Front perlawanan adalah istilah yang digunakan oleh Iran untuk merujuk sekutu mereka dan juga proksi-proksinya di seluruh dunia.
"Musuh sangat menyadari bahwa setiap ketegangan dan rasa tidak aman di wilayah ini akan menempatkan mereka dalam situasi paling tidak aman," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (8/9).
Mousavi kemudian mengatakan, Amerika Serikat (AS) hanya akan mendukung suatu negara selama negara itu melayani kepentingannya. Bila negara tersebut, termasuk Israel, dianggap tidak lagi melayani kepentingnya, maka AS akan angkat kaki dari negara tersebut.
"AS berusaha untuk menghancurkan Iran melalui kebijakan tekanan maksimumnya tetapi gagal. Washington hari ini dalam kondisi bingung," tukasnya.
