Wartanad.id,Lhokseumawe - Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani membantu satu unit sepeda motor (sepmor) Honda Genio untuk pelajar miskin asal Lhokseumawe yang bernama Zahara.
Zahara adalah pelajar SMP di Kota Lhokseumawe yang kisahnya viral di media sosial beberapa waktu lalu karena ia harus ‘nyambi’ jadi kuli bangunan untuk membantu ekonomi keluarga.
Zahara adalah pelajar SMP di Kota Lhokseumawe yang kisahnya viral di media sosial beberapa waktu lalu karena ia harus ‘nyambi’ jadi kuli bangunan untuk membantu ekonomi keluarga.
Sepeda motor baru itu diserahkan oleh Kasat Lantas Polres Lhokseumawe, AKP Radhika Angga Rista, Selasa (9/2/2021), kepada Zahara dan ikut disaksikan oleh ibunya bernama Laila, Kanit Dikyasa, serta personel Polantas lainnya.
“Bapak Dirlantas merespon tentang kondisi Zahara yang kesulitan ke sekolah karena tidak punya sepeda motor. Alhamdulillah, Zahara sudah dibantu sepeda motor baru,” jelas Kasat Lantas, AKP Radhika Angga Rista, Selasa (9/2/2021).
“Bapak Dirlantas merespon tentang kondisi Zahara yang kesulitan ke sekolah karena tidak punya sepeda motor. Alhamdulillah, Zahara sudah dibantu sepeda motor baru,” jelas Kasat Lantas, AKP Radhika Angga Rista, Selasa (9/2/2021).
Radhika menjelaskan, bantuan tersebut diharapkan bisa membantu tranportasi Zahara dan saudaranya untuk ke sekolah dan bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari keluarga.
Zahara tadi juga menyampaikan belum ada SIM, nah ini juga akan kita bantu agar dia nantinya bisa mendapatkan lisensi berkendara tersebut,” kata Kasat Lantas.
Zahara saat ini duduk di kelas 3 SMP. Ia anak kedua dari empat bersaudara dan tinggal bersama ibunya Laila.
Sedangkan ayah kandung Zahara telah pergi sejak 10 tahun lalu, setelah bercerai dengan ibunya.
Zahara tadi juga menyampaikan belum ada SIM, nah ini juga akan kita bantu agar dia nantinya bisa mendapatkan lisensi berkendara tersebut,” kata Kasat Lantas.
Zahara saat ini duduk di kelas 3 SMP. Ia anak kedua dari empat bersaudara dan tinggal bersama ibunya Laila.
Sedangkan ayah kandung Zahara telah pergi sejak 10 tahun lalu, setelah bercerai dengan ibunya.
Kemiskinan membuat Zahara terpaksa banting tulang menopang ekonomi keluarga dengan menjadi kuli bangunan. Sedangkan ibunya hanya seorang buruh cuci panggilan.
Kondisi Zahara akhirnya viral di media sosial (medsos) setelah diberitakan oleh sejumlah media, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Zahara dan keluarga menghuni rumah gubuk dari kardus di samping jalan ke Lorong Teungku Cot Kupula, Gampong Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Setelah itu, sejumlah bantuan pun berdatangan untuk membantu Zahara sekeluarga, termasuk membangun rumah baru bagi keluarga miskin itu di tanah aset Gampong Meunasah Mee Kandang yang diinisiasi oleh para guru SMPN 5 Lhokseumawe.
Saat itu, Zahara dan keluarga menghuni rumah gubuk dari kardus di samping jalan ke Lorong Teungku Cot Kupula, Gampong Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Setelah itu, sejumlah bantuan pun berdatangan untuk membantu Zahara sekeluarga, termasuk membangun rumah baru bagi keluarga miskin itu di tanah aset Gampong Meunasah Mee Kandang yang diinisiasi oleh para guru SMPN 5 Lhokseumawe.
Saat ini, rumah semipermanen untuk ditinggali Zahara bersama keluarganya tersebut sudah selesai 80 persen
