Wartanad.id - Sigli – Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK, menerima brevet warga kehormatan Armed dari Kepala Staf Kodam Iskandar Muda (Kasdam IM), Brigadir Jenderal TNI Ayi Supriatna, S.I.P., M.M., dalam kegiatan Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Meriam 105 mm yang digelar oleh Batalyon Armed 17/ Rencong Cakti di Gampong Papeun, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, rabu (30/7/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), ke daerah latihan untuk meninjau langsung pelaksanaan Latbakjatrat. Kehadiran orang nomor satu di Kodam IM ini turut didampingi oleh sejumlah pejabat utama Kodam IM, termasuk Kasdam IM Brigjen TNI Ayi Supriatna, S.I.P., M.M.,Kapoksahli Pangdam IM Brigjen TNI Bambang Sulistyo Hery, Danrem 011/LW Kolonel Inf Ali Imran, serta para asisten dan perwira TNI lainnya.
Pangdam IM bersama rombongan disambut oleh Danyon Armed 17/RC, Letkol Arm Bendi Wibisono, S.E., M.Han, dan langsung menuju ke tenda untuk menyaksikan jalannya latihan. Dalam sesi peninjauan tersebut, Pangdam IM juga melaksanakan tembakan kehormatan menggunakan meriam 105 mm, diikuti oleh para pejabat Kodam IM yang turut menembakkan munisi tajam sebagai bentuk simbolik latihan dan kebersamaan.
Puncak kegiatan ditandai dengan penyematan brevet Armed kepada sejumlah pejabat TNI dan Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK, sebagai bentuk penghargaan atas sinergi dan dukungan terhadap kegiatan Armed di wilayah Kabupaten Pidie.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana,.SIK, MIK., menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas penyematan brevet warga kehormatan dari Batalyon Armed 17/Rencong Cakti.
“Saya merasa bangga dan terhormat menerima brevet warga kehormatan ini. Ini merupakan simbol sinergi dan soliditas antara TNI-Polri, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Pidie,” ujar AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK.
.jpg "Kuasa Hukum MRZ:Penyidik Polres Pidie Disebut Terlalu Dini Sebut Kasus Penipuan Rumah Bantuan Rugikan Pelapor Rp1,5 Miliar")
