Wartanad.id - Transparansi Tender Indonesia TTI meminta Aggota Dewan Perwakilan Aceh Transparan dan terbuka pada publik tentang usulan paket pekerjaan yang masuk aspirasi masyarakat.
Dalam siaran pers nya Nasruddin bahar mengatakan (08/11/25)Publik berhak tahu sejak dini sehingga masih ada kesempatan buat masyarakat mengingatkan. Jika paket paket pokir dibuka ke publik itu tandanya ada niat baik tapi jika sengaja disembunyikan disitulah publik membuat presepsi negatif ada apa sebenarnya kenapa usulan pokir sengaja disembunyikan.
Fakta hari ini di Aceh Selatan misalnya masih ada saluran irigasi yang tidak berfungi maksimal sehingga ribuan petani di Kluet Utara tidak kebagian air. Seharusnya anggota dewan benar benar memperhatikan kebutuhan masyarakat bukan hanya sekedar pokir tapi pekerjaannya berupa pengadaan barang di Dinas Pendidikan yang sudah menjadi rahasia umum untuk mengejar fee.imbuhnya
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh perlu juga mengingatkan Gubernur agar APBA 2026 secepatnya di eksekusi sehingga tidak ada lagi kejadian tender di akhir tahun. Jika perlu April 2026 seluruh paket sudah selesai proses tender. Persoalan yang sudah menjadi kebiasaan bertahun tahun dimana serapan anggaran dipacu mulai November sehingga dikuatirkan kualitas bangunan tidak sesuai dengan spesifikasi tekhnis dan volume pekerjaan.tutir Nasruddin bahar
Nasruddin bahar menyebutkan,Jika dilihat dari perkembangan daya serap anggaran APBA 2025 sungguh memprihatinkan, dalam gambaran informasi P2K Aceh daya serap keuangan sampai november berkisar 65% bahkan ada lagi yang lebih parah Dinas Perkim Aceh hanya terserap Rp.80 Milyar dari Anggaran Rp.750 Milyar, pembangunan rumah tidak layak huni dapat dipastikan tidak akan selesai tahun ini,
pertanyaannya kenapa semua ini terjadi salah satu penyebabnya adalah eksekusi kegiatan dilakuna di akhir tahun ..lho kok bisa mgkn saja uang nya di deposito dengan tujuan mendapatkan rente.tutup Nasruddin bahar