-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Jeritan Korban Banjir Aceh Tamiang, PEMA UTU Kembali Hadir di Garis Kemanusiaan

    Dec 24, 2025, 5:10 PM WIB Last Updated 2025-12-24T10:11:35Z
    Wartanad.id - Aceh Tamiang — Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (PEMA UTU) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di Aceh Tamiang akibat bencana yang terjadi pada 26 November 2025. Penyaluran bantuan ini dilakukan di empat titik lokasi terparah, yakni tiga titik di Desa Perkebunan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu, serta satu titik di wilayah Kota Lintang.

    Kondisi di lapangan menunjukkan situasi darurat kemanusiaan. Banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal, mengalami keterbatasan pangan, serta terputus dari akses pelayanan dasar. Sejumlah infrastruktur umum mengalami kerusakan parah, yang menghambat mobilitas dan proses pemulihan pascabencana.

    Akses menuju Desa Perkebunan Pulau Tiga tergolong sangat sulit akibat kerusakan jalan yang parah. Meski kendaraan tim PEMA UTU sempat mengalami kendala dalam perjalanan, hal tersebut tidak menyurutkan semangat tim untuk tetap menyalurkan bantuan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

    Dalam penyaluran tersebut, PEMA UTU memberikan bantuan makanan siap saji kepada warga terdampak banjir. Bantuan ini disambut dengan antusias dan haru oleh masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan pangan akibat bencana.

    Selain itu, PEMA UTU juga menyalurkan bantuan 5 Ton logistik berupa kebutuhan pokok serta menyerahkan satu unit genset untuk wilayah yang masih terisolir dan belum mendapatkan pemulihan aliran listrik. Genset tersebut digunakan untuk kebutuhan penerangan dan menunjang aktivitas ibadah di masjid setempat.

    Sebagai bentuk kepercayaan dan apresiasi masyarakat, Kepala Mukim bersama warga Desa Perkebunan Pulau Tiga secara langsung meminta spanduk Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar untuk dipasang di Posko Utama Bantuan Kemanusiaan. Spanduk tersebut kini telah terpasang dan menjadi simbol kehadiran mahasiswa di tengah situasi darurat kemanusiaan.

    Saat tim PEMA UTU tiba di titik terakhir penyaluran bantuan di wilayah Kota Lintang, Presiden Mahasiswa UTU didatangi langsung oleh masyarakat terdampak yang berharap agar PEMA UTU dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menyampaikan harapan besar agar bantuan dan perhatian terus berlanjut, baik secara moral maupun material, terutama dalam masa pemulihan pascabencana.

    Presiden Mahasiswa (PRESMA UTU), Putra Rahmat menyampaikan keprihatinannya setelah melihat langsung kondisi di lapangan:

    “Sungguh memprihatinkan ketika saya melihat langsung kondisi masyarakat di lokasi. Setiap langkah yang saya lalui, air mata ikut keluar. Penderitaan ini sangat menusuk hati. Masyarakat berharap adanya perhatian dan pelayanan yang lebih serius dalam penanganan pascabencana. Mereka berharap pemerintah pusat menetapkan bencana ini sebagai bencana nasional serta membuka pintu bantuan internasional agar pemulihan dapat segera dilakukan.”

    Aksi kemanusiaan ini melibatkan jajaran Pemerintahan Mahasiswa UTU, termasuk Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UTU, Menteri Sosial Masyarakat dan Lingkungan, serta seluruh anggota PEMA UTU.

    PEMA UTU menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi masyarakat Aceh Tamiang dan mendorong percepatan pemulihan dalam masa darurat kemanusiaan ini, agar masyarakat dapat kembali hidup dengan layak dan bermartabat.
    (Tri Rahmat Ramadhan)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini