-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Pemerintah Aceh dan Kemenko Perekonomian Bersinergi Tingkatkan Produksi Kopi

    Sep 24, 2019, 10:05 PM WIB Last Updated 2020-02-16T08:42:07Z

    Banda Aceh (WARTANAD) - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengadakan pertemuan dengan perwakilan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Banda Aceh, Selasa, (24/9). Pertemuan tersebut digelar untuk membahas perencanaan pelaksanaan program Folur (sistem pangan, penggunaan lahan dan restorasi) yang akan dilakukan oleh Kemenko Perekonomian RI di Aceh guna meningkatkan kualitas dan produksi kopi dan kakao.
    Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyambut baik rencana program kerja sama yang diterapkan di Aceh. Menurutnya, program itu akan sangat bermanfaat bagi para petani kopi dan kakao demi meningkatkan kesejahteraanya.
    Nova menuturkan, kopi Aceh sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Hanya saja, saat ini masih terkendala pada tingkat produktivitasnya. Di mana jumlah produksi acap kali tidak dapat memenuhi jumlah permintaan konsumsi.
    "Bukan untuk pemenuhan permintaan kopi Arabika di Banda Aceh saja para petani sudah kalah, peningkatan produktivitas kita juga jauh dengan Vietnam," kata Plt Gubernur.
    Oleh sebab itu, Nova meminta agar pihak Kemenko Perekonomian RI dapat membantu para petani kopi di Aceh melakukan inovasi dan terobosan besar. Selain itu, ia juga meminta kehadiran pembukaan kopi HGU oleh para investor demi mendongkrak jumlah produksi kopi Aceh.
    "Saya sangat senang jika program ini lebih inovatif dan penting adalah nilai jual petani yang bisa lebih baik," kata Nova.
    Aceh, kata Nova, terus berbenah menuju kearah lebih baik. Angka kemiskinanpun terus berlanjut oleh pemerintah dengan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, perubahan komitmen juga diharapkan dapat menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga angka kemiskinan pun dapat terus meningkat.
    “Kita juga berharap ada inovasi baru dalam pengeloaan perkebunan yang ramah lingkungan. Di mana bisa membawa kesejahteraan bagi manusia tanpa harus menyelamatkan kehidupan ekosistem lain, ”tutur Nova.
    “Saya meminta pemerintah Aceh memberikan dukungan untuk program keberlanjutan ini. Saya berpesan satu, melalui program ini dapat dilakukan pembinaan terhadap etos kerja para petani di Aceh, dari malas ke rajin, dari boros ke hemat dan sebagainya, ”kata Nova.
    Sebelumnya, Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti, mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan program Folur yang akan dilakukan pada tahun 2021. Program tersebut, kata dia, merupakan program pemerintah untuk membantu dan menyediakan dana sesuai kebutuhan petani.
    “Aceh merupakan salah satu provinsi yang menjadi target kita, di mana salah satu komoditas unggulannya adalah kopi,” kata Yuli.
    Manajer Program Untuk NRM UNDP, Iwan Kurniawan, menjelaskan program Folur yang dilakukan untuk meningkatkan potensi sumber daya alam yang diperlukan setiap daerah. Tujuannya, adalah Penghasilan produktif melalui pengoptimalan.
    “Secara umum program terkait perencanaan ini adalah untuk pemanfaatan lahan yang didukung untuk penyediaan sistem produksi pangan. Komoditas yang kita fokuskan adalah kelapa sawit, kopi, kakao dan padi, ”kata Iwan. Untuk Aceh, mereka akan memfokuskan pada pengelolaan lahan produksi kopi dan kakao.
    Di Aceh, lanjut dia, kopi unggulan akan di fokuskan di dua kabupaten, yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah sebagai lumbung produksi kopi Aceh. Sementara kakao akan dibuka di kabupaten Pidie Jaya. [Adv]
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini