Bireuen - Akibat tertunggak BPJS tahun 2019 sudah selama 5 bulan terakhir ini mencapai milyaran rupiah, sehingga pelayanan kesehatan di Rumah Sakit plat merah menjadi kurang maksimal.
Dimana diketahui stok obat - obatan di RSU dr Fauziah sejak lima bulan terakhir semakin menipis bahkan beberapa jenisnya mulai kosong,hal ini terjadi ekoran belum cairnya klaim dana dari pihak BPJS.
Dirut RSU Daerah dr Fauziah, dr.Mukhtar MARS, Jumat 18/10/2019 kepada wartawan di ruang kerjanya menjelaskan, stok obat untuk kebutuhan pelayanan pasien semakin menipis dan obat untuk pesien yang bertekanan darah tinggi terjadi kekosongan
"Jika di kalikan 5 milyar persatu bulan, lebih kurang 25 milyar klaim dari BPJS yang belum di terima pihak Rumah Sakit hingga hari ini, di sebabkan kurang anggaran terpaksa beberapa jenis pelayanan seperti operasi penyambungan tulang kaki sudah tidak di tiadakan, "paparnya
Pasalnya, tambahnya, kebutuhan anggaran yang sangat banyak, apalagi menyangkut - menyangkut Kebutuhan peralatan layanan medis juga stok obat terus menipis dan kosong, hal dimaksud telah di sampaikan ke Pemda dengan menjumpai Bupati H. Saifannur S.Sos secara langsung beberapa hari terakhir.
"Maka ketika ada pasien yang kritis, terpaksa di rujuk ke provinsi guna penanganan lebih lanjut, perlu diketahui, obat tidak akan dikirim oleh distributor sebelum menyelesaikan pembayaran karena setiap pemesanan harus melalui E-KATALOG," tambahnya.
Lanjutnya, Untuk mengantisipasi kekosongan obat, diharapkan Pemda segera dapat mecari solusi guna menalangi kebutuhan obat dan peralatan pelayanan medis, sementara menunggu klaim dari BPJS di cairkan. (Zubir)
