-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Duek pakat Woyla : Menjalin untuk Pendidikan dan Dakwah Islam berkrlanjutan

    Jun 28, 2025, 5:06 PM WIB Last Updated 2025-06-28T10:06:11Z
    Wartanad.id - Meulaboh - Duek Pakat Woyla Meutaloe Wareh resmi dibuka oleh Camat Woyla, Amril Nuthihar, S.IP., M.A.P., di Aula Serba Guna Woyla di Desa Tingkeum Panyang, Kecamatan Woyla, Aceh Barat. Sabtu, 28 Juni 2025.
    Dalam sambutannya, Camat Amril menyampaikan acara ini menjadi forum penting bagi masyarakat Woyla baik yang tinggal di kampung maupun yang merantau untuk berdiskusi dan menyampaikan gagasan serta harapan demi kemajuan kampung halaman.

    Sekarang, Pemerintah Kecamatan saat ini tengah fokus pada sejumlah program prioritas, salah satunya pemasangan jaringan internet di kawasan blankspot yang belum memiliki akses digital sama sekali.
    Ia menekankan bahwa program-program dari Woyla Meutaloe Wareh harus berkelanjutan dan tidak berhenti di tengah jalan, karena kalau kami dalam birokrasi sering terjadi rotasi jabatan dua tahunan. Ia juga mendorong kepada ketua DPRK adanya sebuah aula yang lebih representatif sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan masyarakat Woyla.

    Mewakili tokoh masyarakat, Tgk. H. Muhammad Isa, M.Pd., mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam suksesnya acara perdana ini. Ia menyampaikan bahwa keterlibatan lintas elemen seperti tokoh, pemuda, ulama, dan mahasiswa menjadi kekuatan utama. Jika kekompakan ini terus dijaga, maka kerja-kerja kolektif akan lebih mudah dijalankan. Ia juga menambahkan bahwa Bupati Aceh Barat sangat terbuka terhadap usulan-usulan baru yang dibutuhkan masyarakat.

    Acara yang berlangsung khidmat ini dipadu juga dengan Reses dari ketua DPRK Hj Siti Ramazan, SE dimoderatori oleh Zainal Abidin, M.Pd.
    Ketua DPRK Aceh Barat, Hj. Siti Ramazan, SE, . Ia menjelaskan bahwa sejumlah rencana pembangunan untuk Woyla dan kecamatan lainnya di daerah pemilihannya sedang dalam proses perencanaan. Menurutnya, agar lebih efektif, aspirasi masyarakat sebaiknya dikumpulkan melalui satu pintu. Dalam hal ini, Paguyuban Woyla Meutaloe Wareh bisa menjadi wadah resmi penyaluran aspirasi warga Woyla agar lebih mudah diorganisasi dan diperjuangkan sesuai mekanisme pemerintahan.
    Hj. Siti Ramazan juga menyambut baik usulan pembangunan Tugu Woyla sebagai simbol identitas dan kebanggaan masyarakat. Ia mendorong agar proposalnya segera disusun untuk bisa dibawa ke tingkat kebijakan. Selain itu, ia memastikan bahwa pembangunan Asrama Mahasiswa Woyla di Banda Aceh akan terus diupayakan hingga tuntas.

    Dr. Ikhsan, M.I.P., dosen Universitas Teuku Umar dan tokoh muda Woyla, menyoroti pentingnya adanya penjamin atau pendamping pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa asal Woyla. Banyak siswa, katanya, gagal menyelesaikan studi bukan karena tidak mampu secara akademik, melainkan karena kurangnya dukungan finansial dan moral. Maka ia mengusulkan dibentuknya skema dukungan yang bisa membantu mereka bertahan hingga lulus. Bahkan hingga mendapatkan pekerjaan.

    Gagasan pendidikan juga datang dari Ketua Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh - Tgk. Mustafa Husen, S.Pd.I., yang mengusulkan program keluarga berpendidikan. Menurutnya, satu keluarga idealnya melahirkan tiga tipe anak: satu sarjana, satu alim fikih, dan satu hafiz Al-Qur’an. Ia menyebutkan bahwa peluang beasiswa saat ini cukup banyak, namun harus ditopang oleh tekad kuat generasi muda dan dukungan dari seluruh pihak terkait, termasuk tokoh agama, pemerintah, dan lembaga Pendidikan serta ada silangke dalam hal ini Paguyuban Woyla Meutaloe Wareh bisa jadi yang menjembataninya.

    Waled Abdullah Arif, turut memberikan penguatan moral. Ia mengingatkan bahwa merawat generasi tidak cukup hanya melalui jalur pendidikan formal, tapi juga dengan menjaga mereka dari bahaya narkoba dan judi online. Menurutnya, dua hal ini menjadi ancaman nyata yang harus rawat dan dilawan bersama.

    Ketua panitia kegiatan, Syarifuddin, SP., yang didampingi oleh Sekretaris Panitia Duek Pakat Woyla Meutaloe Wareh, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Woyla, seperti Teuku Fadli, SE, dan Ibnu Abbas, S.Pd., M.Pd., yang keduanya merupakan mantan Camat Woyla. Hadir pula H. Amri Rusli, SE, dan Sofyan Yusuf, M.Pd., yang kini menjabat sebagai Ketua Baitul Mal Aceh, serta Pimpinan Dayah NUDI, Tgk. Abdullah S.

    Tampak pula Camat Woyla Timur, Zulkifli, S.Ag., Ketua Ipelmasla Banda Aceh, Wa Fhoenna Marwa Syakira, serta para keuchik dan mukim sera tokoh masyarakat dari berbagai gampong di Woyla. Hadirnya berbagai elemen ini memperlihatkan semangat kebersamaan yang kuat untuk mendorong kemajuan Woyla secara menyeluruh.

    “Insya Allah, Melalui forum ini, masyarakat Woyla menegaskan komitmennya untuk terus bergandeng tangan, menjaga kekompakan, dan memperkuat sinergi lintas sektor demi mewujudkan Woyla yang lebih maju, berbudaya, religius, dan berdaya saing.” Pungkas Kausar sebagai sekretaris panitia dan juga keuchik Kualee Bhee.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini